Loading Now

Jangan Terkecoh! Begini Cara Kenali Situs Palsu yang Meniru Website Resmi Bank

Jangan Terkecoh! Begini Cara Kenali Situs Palsu yang Meniru Website Resmi Bank

Fakta Tekno – Seiring melonjaknya aktivitas digital masyarakat, kasus kejahatan siber juga ikut meningkat. Salah satu modus yang paling sering digunakan para penipu dunia maya adalah phishing, yaitu trik mengelabui korban lewat tautan palsu yang menyerupai situs resmi untuk mencuri informasi penting.

Phishing bukan sekadar ancaman biasa. Menurut penjelasan dari Computer Security Incident Response Team (CSIRT), phishing termasuk manipulasi siber berbahaya yang mampu merampas data seperti kata sandi, informasi rekening, hingga kode OTP (One Time Password) hanya dalam hitungan menit. Jika lengah, akun dan tabunganmu bisa jadi sasaran empuk!

Baca juga: Startup AI Indonesia Sxored Dapat Suntikan Dana dari East Ventures untuk Modernisasi Analisis Kredit

Agar tidak terjebak, simak 7 ciri link phishing berikut ini yang wajib kamu waspadai:

Jangan Terkecoh! Begini Cara Kenali Situs Palsu yang Meniru Website Resmi Bank
Jangan Terkecoh! Begini Cara Kenali Situs Palsu yang Meniru Website Resmi Bank

Baca juga: Samsung Umumkan Fitur Galaxy AI yang Gratis Selamanya, Termasuk Live Translate dan Note Assist

7 Ciri Situs Palsu yang Menyerupai Website Resmi, Awas Terjebak!

  1. Mengatasnamakan Lembaga Terkenal
    Biasanya pelaku mengaku dari bank, e-commerce, atau perusahaan teknologi besar. Mereka mengirim pesan bernada mengancam seperti “Akun Anda akan dinonaktifkan” atau “Segera verifikasi identitas Anda”. Tujuannya jelas—membuat kamu panik dan langsung klik tautan palsu.
  2. Alamat Website Mencurigakan
    Tautan phishing sering memalsukan nama domain agar tampak seperti situs asli. Contohnya, www.bankanda.com bisa disulap jadi www.bankandaa.com atau menggunakan domain aneh seperti .xyz atau .tk. Jangan tergesa-gesa klik—pastikan alamat situs benar-benar valid!
  3. Tata Bahasa Amburadul dan Banyak Typo
    Pesan penipuan sering kali ditulis dengan bahasa yang kacau dan banyak kesalahan ejaan. Hal ini berbeda dengan komunikasi resmi dari institusi terpercaya yang selalu menggunakan bahasa profesional dan rapi.
  4. Meminta Data Pribadi Lewat Link
    Kalau kamu diminta mengisi password, nomor kartu kredit, atau OTP melalui tautan, langsung curigai itu penipuan. Lembaga resmi tidak pernah meminta informasi pribadi melalui pesan singkat atau email.
  5. Tautan Dipenuhi Simbol atau Angka Aneh
    Link palsu biasanya mengandung karakter asing seperti “%20” atau angka tak beraturan. Ini trik licik agar URL tampak sah. Lebih baik salin link secara manual ke browser, atau abaikan saja jika mencurigakan.
  6. Tidak Ada Tanda Gembok (HTTPS)
    Website resmi umumnya menggunakan protokol keamanan HTTPS, yang ditandai dengan ikon gembok kecil di sebelah kiri URL. Situs phishing biasanya hanya memakai HTTP biasa—itu artinya data kamu tidak aman jika mengisinya di sana.
  7. Desain Halaman Tidak Profesional
    Meskipun menyerupai situs asli, halaman phishing sering terlihat tidak rapi. Gambar pecah, teks buram, dan tata letak berantakan jadi ciri khasnya. Kalau tampilan website bikin curiga, jangan lanjutkan aksesnya.

Baca juga: Cara Membuat Foto Jadi Video dengan AI Veo 3 di Gemini, Lengkap dengan Suara dan Animasi

Lindungi Dirimu dari Serangan Phishing, Ini Langkah Aman Berselancar di Dunia Maya

  • Selalu periksa kembali alamat website sebelum mengklik link, terutama jika dikirim lewat pesan singkat atau email.
  • Jangan pernah membagikan informasi sensitif seperti PIN, OTP, atau password secara online.
  • Aktifkan fitur keamanan di perangkat dan gunakan aplikasi keamanan siber yang tepercaya.
  • Waspadai pesan bernada ancaman atau hadiah yang terlalu fantastis.
  • Jika menemukan aktivitas mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwenang seperti Kominfo atau CSIRT.

Ingat, kejahatan siber terus berevolusi. Waspada dan cermat saat online adalah langkah pertama untuk menjaga keamanan data pribadi kamu. Jangan mudah percaya dan tetap kritis setiap kali menerima pesan atau tautan dari sumber tak dikenal.

You May Have Missed